MMFaozi.com | Muhammad Mahfud Faozi

Kewirausahaan & Inspirasi Bisnis

  • Entrepreneurship
  • Misteri Energi
  • Paradigma
  • Analisa Peluang & Tantangan
  • Usaha Kerajinan

Resiko Menjadi Pekerja (2)

23 June 2008 By MMFaozi

Banyak orang bilang bahwa menjadi dokter itu enak dan menyenangkan, karena bisa mendapat uang banyak tanpa harus keluar rumah. Yang paling banyak jadi perhatian adalah dokter yang membuka praktek kerja di rumah, yang secara social dan materi rata-rata memiliki kehidupan yang cukup. Banyak sekali orang tua yang berkeinginan dan berharap agar anaknya bisa masuk fakultas kedokteran. Bahkan seringkali para orang tua agak memaksa dengan terus menerus membujuk anaknya agar mau masuk kedokteran, tidak perduli apakah anaknya suka atau tidak.

Benarkah menjadi dokter adalah pekerjaan yang enak dan menyenangkan?
Benarkah jadi dokter adalah cara terbaik menjadi orang kaya dan sukses?
Benarkah jadi dokter merupakan investasi aman dan menguntungkan?

Coba kita lihat dengan paradigma yang lain. Tulisan ini, bukan untuk menilai buruk atau baiknya profesi seorang dokter, namun hanya untuk melihat profesi dokter dari cara pandang yang lain. Sehingga kita memiliki perspektif dan cara pandang yang lebih luas tentang dunia kedokteran dan masa depannya, dan tidak mengorbankan anak-anak kita yang barangkali benar-benar tidak menginginkannya.

Kita bisa menggunakannya untuk memotivasi diri kita sendiri yang ingin menjadi pengusaha dan sedang mengalami kebuntuan dan pesimisme.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan agar seseorang menjadi dokter dan bisa membuka praktek di rumah sendiri?
Lulus menjadi dokter muda : 4 sampai 6 tahun
Praktek untuk meraih gelar dokter : 2 sampai 4 tahun.
Masa pengabdian : 3 tahun (untuk mendapatkan izin praktek)
Atau bisa dikatakan sampai mendapatkan ijin praktek dibutuhkan waktu paling cepat 9 tahun, serta investasi biaya yang harus ditanggung orang tua yang relatif lebih besar dibandingkan dengan kuliah di jurusan non kedokteran.
Sayang sekali banyak orang tua yang apabila ada anaknya sedang membangun usaha, dan ternyata setelah 2 sampai 4 tahun belum sukses, mereka akan segera terburu-buru untuk menyuruh anaknya berhenti bisnis.

Berapa waktu yang dibutuhkan agar seorang dokter mendapat mendapat banyak pasien serta menjadi kaya?
Seorang dokter setelah mendapat izin praktek di rumah sendiri, mereka akan melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di sekitar dia tinggal. Pelayanan kesehatan ini menjadi pekerjaan untuk mencari uang sekaligus promosi. Kalau pelayanannya bagus dan promosinya sukses, maka akan mampu mendatangkan banyak pasien (klien/konsumen/pelanggan). Namun kalau tidak berhasil, maka tempat praktek mereka senantiasa akan sering sepi, dan masih menunggu waktu yang lama.
Itupun belum menjamin semua semua dokter sukses dan kaya. Apalagi pada era sekarang di mana dari tahun ke tahun semakin banyak dokter yang lulus dari perguruan tinggi dan siap bersaing. Kecuali kalau mau memilih untuk mengabdi disebuah desa yang terpencil, yang tidak ada dokter lainnya.

Apakah kerja seorang dokter enak dan menyenangkan?
Belum tentu. Kecuali bagi dokter yang benar-benar menjiwai dan memiliki niat untuk mengabdikan profesinya untuk menolong orang lain. Sementara untuk dokter yang hanya mencari kekayaan melalui profesinya, maka mereka akan menemukan bahwa mereka benar-benar terjebak sebuah siklus bekerja yang melelahkan.
Kebanyakan dokter rela mengorbankan waktu-waktu pribadi dan keluarganya untuk mengurusi pasien. Waktunya bahkan dimulai dari pagi sekali, siang kerja di rumah sakit, dan malamnya praktek lagi. Semakin banyak uang yang ingin di dapatkan, maka dokter tersebut akan bekerja semakin keras, dan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bekerja.
Hal ini disebabkan dokter (seperti para profesional lainnya) adalah pekerjaan yang tidak tergantikan oleh orang lain yang bukan seprofesi. Misalnya seorang dokter tidak bisa mendelegasikan kepada istri/suaminya yang bukan dokter untuk menangani seorang pasien.
Padahal, kalau seorang dokter tidak mampu memberikan pelayanan yang baik kepada pasiennya, maka secara perlahan-lahan mereka akan ditinggalkan. Mereka pun harus terus belajar menjadi seorang penjual yang baik.

Apakah seorang dokter yang membuka praktek di rumah, dan menjadi kaya, bisa dikategorikan
sebagai pengusaha sukses?

Dari sudut pandang pengusaha, dokter seperti itu bukanlah termasuk pengusaha sukses. Kebanyakan dokter termasuk kategori pekerja lepas, sekalipun bekerja secara mandiri dan tidak bekerja pada orang lain, namun mereka tidak memiliki sistem yang bisa menjalankan usaha mereka. Semakin banyak uang yang ingin mereka dapatkan, mereka akan semakin keras bekerja, semakin banyak pasien yang dilayani, dan semakin banyak jam kerja.

Kalaupun para dokter itu memiliki pekerja atau karyawan, sifatnya lebih sebagai asisten atau pembantu, yang tidak mungkin menggantikan tugas-tugas utama seorang dokter. Para pekerja lepas tidak akan mendapatkan uang atau keuntungan kalau mereka tidak bekerja, atau sedang cuti/libur kerja. Mereka tidak memiliki sistem bisnis, dan menjadikan dirinya sendiri menjadi sistemnya.
Kecuali seorang dokter  yang sekaligus seorang pengusaha. Sekalipun jumlahnya sedikit, namun beberapa dokter adalah seorang pengusaha sukses. Usaha yang dikembangkan kebanyakan tidak jauh dari dunia kesehatan masyarakat, seperti mendirikan klinik, rumah bersalin, rumah sakit atau apotek. Yang mampu mempekerjakan banyak orang, dengan mengembangkannya menjadi sebuah sistem bisnis yang mampu berjalan tanpa kehadiran mereka.
Dokter yang jadi pengusaha pun rata-rata mengalami jatuh bangunnya seorang pengusaha sebelum mencapai kesuksesan.  Mereka juga pernah mengalami kesulitan modal, susahnya menghadapai persaingan bisnis, sulitnya mendapat pasien yang banyak, pendapatan yang tidak mencukupi operasional dan kesabaran dalam menjalani proses.

Sayang sekali memang bahwa banyak pengusaha pemula, yang tidak sesabar seperti para dokter dalam menjalankan usaha karirnya. Padahal kalau mau tekun, ulet dan sabar akan sampai juga pada sebuah keberhasilan, yang lebih besar dari seorang dokter. Hampir 95% pengusaha pemula tidak mampu bertahan dalam waktu 5 tahun. Bahkan yang 80% hanya sanggup betahan selama 2 tahun.

Semoga tulisan ini bisa menjadi tambahan motivasi, sekaligus menjelaskan kembali bahwa tidak ada bisnis yang instan, atau ingin cepat sukses bukanlah mental pengusaha. Menurut Bryan Tracy dibutuhkan waktu 5 – 7 tahun agar seseorang benar-benar menjadi ahli dibidangnya. Jadi, kalau kita belum sukses setelah 4 atau 5 tahun dalam bisnis yang kita bangun, kita masih memiliki waktu untuk terus bertahan dan meneruskannya. Kesuksesan benar-benar menjadi milik orang yang terus berusaha dan tidak patah semangat.

Share

  • Click to share on X (Opens in new window) X
  • Click to share on Facebook (Opens in new window) Facebook
  • Click to share on Telegram (Opens in new window) Telegram
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window) WhatsApp

Related

Filed Under: Entrepreneurship, Feature Tagged With: inspirasi bisnis, jalan sukses, merubah paradigma, resiko dokter, resiko pekerja

Comments

  1. bisaku says

    24 June 2008 at 10.04

    Pernah baca di buku mana gitu 🙄

    Kewirausahaan memang salah satu kunci kemajuan kita, tapi sayangnya untuk mendapatkan modal saja mesti gigit kanan gigit kiri. Tapi kalau ada yang bilang bisa tidak pake modal, memang bisa. Tapi kita juga harus mendapatkan partner yang bisa dipercaya …

  2. MMFaozi says

    24 June 2008 at 11.44

    Saya malah belum pernah membaca buku yang kaitannya sama tulisan saya itu. So, mungkin saja ide itu sudah didahului oleh orang lain.
    Terimakasih sudah mau mampir dan kasih komentar di web saya tks

  3. gaph" says

    21 August 2008 at 19.59

    saya punya usul, bagaimana kalau dilampirkan juga risiko-risiko biologis manjadi seorang dokter??
    thanks 😯

  4. mmfaozi says

    22 August 2008 at 17.23

    Maksudnya resiko bilogis yang sepeti apa ya?
    Minta maaf, karena saya tidak begitu paham, karena resiko yang saya tulis lebih pada melihat dari sudut pandang (paradigma) bisnis.
    Mungkin ada yang bisa bantu?
    Terimakasih atas komentarnya.

  5. putrosm says

    5 January 2009 at 15.55

    saya putro, mahasiswa kedokteran semester 5, saya merasa tergugah dg membaca artikel ini karena dapat menyadarkan saya bahwa kegagalan 1 tahun tidaklah berarti jika kita tetap bersungguh pd usaha yang kita jalani demi meraih sukses di masa mendatang aamin, thx

  6. wahyu nugroho says

    6 April 2009 at 12.59

    aku boleh minta foto foto produk kayu dan batok pada pelatihan kube woodcraft dihotel kaloko solo? saya wahyu mantan muridmu pak.aku mau mulai usaha limbah kayu lagi.trims

  7. wahyu nugroho says

    6 April 2009 at 13.00

    jangan lupa lho pak

  8. wahyu nugroho says

    6 April 2009 at 13.05

    kabare temen temen kube woodcraft gimana ya? apa masih sering sowan kepadepokan pangestu?

  9. mmfaozi says

    6 April 2009 at 13.30

    Kabar-kabar temen2 di KUBE Woodcraft alhamdulillah baik.
    Kadang-kadang masih datang ke Pangestu untuk sharing, Galih, kusno, lala, Yatmin, Budi dll.
    Kapan2 nanti aku kirim ya. Web pangestu lagi mau dirombak total, jadi belum bisa diakses.
    Kalau ke SOlo mampir aja

  10. wahyu nugroho says

    6 April 2009 at 16.46

    gimana kalo kube woodcraft aku buatkan website dari awal hingga akhir biar greget,ada pendapat pak?

  11. MMFaozi says

    6 April 2009 at 17.05

    Bagus dong, krn bisa memperkuat pasarnya.
    Lebih baik ketemu dulu saja sama temen2 KUBE. Nanti ketemu bisa diworkshopku.
    Karena sebagian besar kan masih kurang paham internet. Beberapa sudah mulai belajar sih, tetapi belum mengarah ke web. BAru email saja.
    Aku yakin teman2 pasti juga senang.

  12. estina says

    2 June 2009 at 11.35

    @pak wahyu nugroho
    lokasinya di semarang mana pak?
    usaha woodcraft ya?
    bisa minta alamat emailnya?
    tolong email ke sy ya.. [email protected]

  13. susanto says

    8 July 2009 at 03.47

    wah…mantap nih…….kalau ada training, harus nunggu 30 dulu ya…..kalau perorangan dan digabungkan….kalau ada training lagi kbri ya ……di [email protected]
    thanks

  14. MMFaozi says

    9 July 2009 at 17.24

    Training cukup 2 orang sudah bisa berjalan kok. Kalau susanto mau bisa hubungi kami.

  15. fajar rohman says

    15 September 2012 at 18.00

    ajari aku wirahusaha….biar tidak terbelit hutanngggg,,….arh..!!! poesing….

  16. didinfaz says

    14 October 2012 at 00.49

    maaf pak mau tanya, bagaimana membentuk jiwa wirausaha dalam diri seorang pekerja & susah g ya utk mengubah sifat pekerja menjadi seorang pengusaha? dan adaptasi dengan cara apa yang perlu dilakukan? terima kasih

Tentang Muhammad Mahfud Faozi

Salam untuk semua sahabat ... (brothers) Sudah lama Saya ingin berbagi (sharing) dengan siapa saja yang tertarik dengan keseimbangan hidup yang dinamis, membangkitkan energi dalam diri dan membangun bisnis. Harapan Saya, ada

Komentar Terbaru

  • Agung on Gigih Melewati Masa Sulit : Cerita Untuk Calon Pengusaha
  • azkia yusuf on Peluang Pasar Produk dari Kelapa Indonesia: Analisa Dampak dari Menipisnya Cadangan Minyak Bumi dan Perubahan Iklim
  • indratuahpanjaitan on Peluang Pasar Produk dari Kelapa Indonesia: Analisa Dampak dari Menipisnya Cadangan Minyak Bumi dan Perubahan Iklim
  • Ignatius Istiyarso on Kerajinan Pelepah Pisang dan Enceng Gondok
  • mohammadshediq on Gigih Melewati Masa Sulit : Cerita Untuk Calon Pengusaha

Paradigma

Pandai, Pintar dan Cerdas

Susah juga mencari definisi dan perbedaan dari ketiga kata judul itu. Seakan-akan ketiganya memiliki arti yang sama. Dan karena tidak ada kamus untuk membedakannya … [Read More...]

Paradigma Bisnis

2 Sumbu 4 Paradigma Kecenderungan Paradigma Bisnis atau Pekerjaan … [Read More...]

Misteri Energi

Seputar Energi Mikrokosmos dan Makrokosmos

Terminologi energi mikrokosmos dan makrokosmos semakin banyak diungkapkan untuk memudahkan kita memanfaatkan seluruh potensi energi. Energi mikrokosmos dimaknai … [Read More...]

Tentang Penulis

Copyright © 2008-2021 · MMFaozi.com · Muhammad Mahfud Faozi