Ada pepatah kuno yang mengajarkan pada kita bahwa sesuatu yang kecil, kalau kita tekun membesarkannya, lama-lama akan menjadi besar juga. Sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit. Semakin besar bisnis yang ingin kita capai, maka kita perlu menyederhanakannya dengan mulai melangkah, sekecil apapun langkah itu. Banyak pengusaha yang memulai dari bisnis kecil-kecilan namun perlahan-lahan kemudian menjadi pengusaha besar. Lalu kita hanya membutuhkan kesabaran, keuletan (tahan uji) dan ketekunan yang akan membawa kita melampaui masa-masa sulit, dan mampu bangkit dari kegagalan.
Amir seorang pengusaha yang tinggal di sebuah kota kecil di Jawa Tengah. Semula Amir adalah merupakan pemuda desa pada umumnya, dimana setelah lulus kuliah ingin sekali menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Begitu lulus kuliah pada tahun 1995, pilihan Amir adalah menjadi guru, dengan harapan suatu saat akan diangkat menjadi PNS.
Dengan status guru tidak tetap di suatu SMA, Amir mendapat honor yang sangat kecil, yang tidak cukup untuk mencukupi kebutuhan setiap bulannya. Orang tuanya masih membantu untuk operasional dia sebagai seorang guru tidak tetap, dengan harapan yang sama bahwa bahwa suatu saat, secepat mungkin, Amir bisa diangkat menjadi PNS. Untuk menutupi kekurangannya dan mengurangi beban orang tuanya, Amir merangkap menjadi tenaga pengajar di sekolah swasta.
Pada tahun 2000, umur Amir sudah 30 tahun dan telah mengabdi menjadi guru selama 6 tahun. Berbagai lowongan PNS telah dia daftar, namun dia belum diterima juga. Ada keraguan apakah dia akan bisa menjadi PNS atau tidak, karena ada temennya sudah sudah jadi PNS, walaupun sebagian besar lainnya belum. Sementara setiap tahun, sarjana yang lulus dan ingin menjadi PNS semakin banyak. Hal ini bisa dilihat dari pendaftaran, yang bahkan untuk ambil formulir saja harus antri berjam-jam, bahkan dimulai dari subuh.
Sebenarnya dia masih cukup bersabar, karena mungkin belum rizkinya. Dia masih berharap untuk menjadi PNS, dimanapun yang penting PNS. Sampai suatu saat, dia ketemu dengan seorang sahabat lamanya semasa di SMA, yang kebetulan menjadi pengusaha. Usaha temennya ini di perdagangan rempah-rempah (bawang, brambang, cabai dll), kelihatannya sepele dan kecil. Namun ternyata omset temennya itu sekarang ini sudah mencapai 150 juta setiap bulan, dengan keuntungan bersih rata-rata 7,5 juta setiap bulannya.
Amir takjub dan terkesan, karena temennya ini tidak kuliah, namun hanya lulusan SMA. Sementara pendapatan Amir dari mengajarnya di 3 sekolah hanya rata-rata 1 juta setiap bulannya, itupun 50% habis untuk operasional atau masih pendapatan kotor, padahal dia adalah seorang sarjana bidang pendidikan jurusan mematika. Kalau dihitung-hitung pendapatan temennya senilai 7,5 kali lipat dari pendaptannya, artinya hasil usaha temennya 1 tahun sebanding dengan kerjanya 7,5 tahun. Perbandingan yang cukup besar. Dia masih ingat temennya ini mulai jualan rempah-rempah begitu lulus SMA, karena tidak ada biaya untuk kuliah.
Dengan rasa takjub, Amir mencoba ingin tahu lebih jauh, bagaimana proses keberhasilan temannya itu. Dia tidak mau hanya berpikir pasif bahwa semua itu hanya takdir dari Allah. Sampai akhirnya setelah beberapa kali ketemu dengan temennya, Amir termotivasi untuk menjadi pengusaha.
Semula Amir bingung harus berusaha apa, karena dia tidak memiliki modal, juga bisnis apa yang cocok untuk dilakukannya. Namun dia terus mencari ide bisnis yang cocok, mampu dia lakukan dan tidak membutuhkan modal besar. Modal bukan alasan utama bagi orang yang benar-benar ingin jadi pengusaha, akan selalu ada jalan bagi orang yang mau serius mencarinya.
5 bulan kemudian Amir menemukan ide bisnis beternak ikan lele, yang dari analisanya tidak membutuhkan modal besar dan relatif mudah. Juga kebetulan orang tuanya memiliki sawah kurang lebih setengah hektar atau 5000 m2 dekat rumahnya. Dia mau memanfaatkan sedikit yaitu 100 m2 untuk beternak lele, sebagai uji coba. Beternak ikan lele relatif mudah karena 3 bulan sudah bisa panen, dan sudah banyak pedagang pengepul yang siap membelinya.
Tahun 1
Amir memulai usahanya dengan modal 8 juta rupiah, memanfaatkan tabungan dan pinjam dari orang tua. Untuk sementara kolamnya dibuat dari terpal, bukan kolam permanen. Perencanaan kebutuhan modalnya :
Biaya pembuatan kolam : Rp 5.000.000,-
Biaya pembelian 15.000 bibit lele : Rp 975.000,-
Biaya beli pakan untuk 3 bulan : Rp 2.000.000,-
Bisnis ikan lele ditekuninya sambil tetap menjadi guru, karena beternak lele tidak memerlukan perawatan yang ketat. Untuk menambah pakan lele, di sela-sela waktunya terkadang dia mencari keong dan bekicot untuk menambah pakan lele. Dan 3 bulan kemudian Amir sudah panen, dan menghasilkan ikan lele sekitar 1 ton atau 1000 kg. Hanya sedikit lele yang mati. Dengan harga jual ke pembeli besar seharga Rp 6000 /kg, amir mendapatkan uang kurang lebih 6 juta rupiah.
Amir menikmati beternak lele ini, sekalipun selama 3 bulan hanya mendapatkan keuntungan kotor 3 juta rupiah. Kadangkala sebagian kecil hasil panen lelenya dia bagi-bagikan ke beberapa tetangganya, sambil berharap bahwa apa yang dilakukan juga bisa dinikmati oleh orang lain. 1 tahun Amir bisnis, dia telah panen sebanyak 4 kali. Dia sudah melunasi utangnya pada orang tuanya. Sekalipun dia tidak mendapat keuntungan yang berarti, namun dia cukup puas. Toh, dia masih cukup dengan gaji dari mengajarnya.
Tahun 2
Amir merasa yakin bisa mengembangkan bisnis pembesaran ikan lelenya untuk mendapat keuntungan yang lebih besar. Dia menyiapkan rencana untuk membuat kolam ikan seluas 300 m2, dengan bentuk kolam permanen. Lebih memudahkan perawatan dan lebih aman, misalnya dari serangan ular.
Keinginannya untuk segera sukses dalam bisnis begitu menggebu dan menggelora. Amir meyakinkan orangtuanya bahwa dia butuh bantuan agar usahanya sukses, dan bisa mengangkat ekonomi keluarga. Dari orangtuanya Amir mendapat bantuan 30 juta. Karena masih kurang dia melobby salah satu pamannya yang kaya, mendapat pinjaman 20 juta rupiah, dan berjanji akan mengangsur selama 1 tahun kepada pamannya.
Rencana pembiayaannya :
Membuat kolam permanen 300 m2 : Rp 35.000.000,- (35 juta)
Beli bibit 45.000 ekor : Rp 3.150.000,- (3,6 juta)
Biaya pakan selama 3 bulan : Rp 7.000.000,- (7 juta)
Amir menggunakan sisa modal untuk biaya operasional, karena dia akan mengangkat 1 tenaga kerja paruh waktu, yaitu kerja pagi dan sore hari Sehingga pekerja itu tidak kehilangan pekerjaannya sebagai buruh tani, dengan gaji 400 ribu per bulan. Amir memutuskan untuk berhenti menjadi guru, yang semula ditentang oleh keluarganya dan para teman gurunya. Namun dia sudah bertekad bulat untuk total dalam bisnisnya.
Setelah 3 bulan, sesuai yang direncanakan, Amir panen. Dia buat pembesaran bertahap, diatur agar tiap bulan bisa panen 15.000 ekor. Dan mendapatkan ikan lele sekitar 1 ton yang bernilai uang sekitar 6 juta rupiah.
1,5 juta dia buat mencicil utang pada pamannya, 2 juta untuk putaran per bulannya, dan 400 ribu untuk gaji pegawai. Sisanya atau 2,1 juta pper bulan digunakan untuk operasional Amir sendiri, yang memang kecil, namun sudah cukup untuk kebutuhannya.
Bulan-bulan berikutnya dia mendapat tambahan dari panen yang meningkat di atas 1 ton, plus naiknya harga ikan lele. Sehingga Amir bisa semakin menikmati bisnisnya.
Di bulan ke delapan, tiba-tiba harga pakan naik dan justru harga ikan lele turun, dia mencoba untuk tetap tenang, dan berharap bulan berikutnya situasinya menjadi lebih baik.
Namun yang diharapkannya justru sebaliknya, di bulan ke sepuluh, harga pakan tetap tinggi, harga ikan lele turun, di tambah secara tiba-tiba lelenya banyak yang mati, hampir separo. Pendapatannya turun drastis, apalagi untuk mencicil utang dan menggaji tenaganya, bahkan untuk modal putarannya pun sudah sangat pas-pasan.
Keadaan ini terus terjadi sampai akhir tahun ke 2 bisnisnya, sehingga membuatnya kacau dan tidak bisa tenang lagi. Dan semakin terlihat bisnisnya sedang di ujung kebangkrutan, karena kerugian yang dia alami. Dia merasa malu dengan pamannya karena cicilan hutangnya tidak lancar. Dia merasa tidak enak dengan orangtuanya, karena dia sudah terlanjur memberi harapan yang menggiurkan. Sementara beberapa mantan teman gurunya, menyalahkan dia kenapa dia keluar dari pekerjaan sebagai guru.
Tahun ke 3
Amir belum siap dengan kekacauan bisnisnya, dia tidak merencanakan kemungkinan bisnisnya akan mengalami hal seperti ini. Hidupnya menjadi kacau, dan sering gelisah sendiri. Setiap malam Amir tidak bisa tidur, dan baru bisa tidur menjelang subuh atau habis subuh. Dia mengalami kejadian seperti ini selama 3 bulan. Bisnisnya memang tetap berjalan, namun seadanya, karena dari sisa uangnya dia hanya sanggup beternak bibit sebanyak 30.000 ekor, dan semakin mengecil. Sekalipun dengan susah payah untuk mempertahankannya. Dan gaji tenaganya dia kurangi menjadi hanya 300 ribu per bulan, dengan kerjaan yang dikurangi juga.
Gairah bisnisnya melemah, dan dia mulai bimbang, antara meneruskan bisnis yang kacau itu atau kembali bekerja saja. Namun problemnya, Amir sudah terlanjur merubah sawahnya menjadi bangunan. Dan akan sangat sulit untuk merubahnya menjadi sawah lagi. Dia betul-betul dalam keadaan tertekan.
Sampai kemudian dia ketemu lagi dengan temannya yang pengusaha, yang justru menasihatinya agar tetap bersabar, dan terus menjalankan usahanya. Temannya berkata bahwa kegagalan seperti itu wajar terjadi dalam permulaan bisnis. Sambil temannya menasihatinya untuk terus selalu berprasangka baik (husnuddlon) pada ALLAH SWT.
Berprasangka baik atau berpikir positif, akan memudahkan kita untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan kalau kita dekat dengan Allah SWT akan membuat diri kita menjadi tenang. Tetap dalam ketenangan akan memudahkan penyelesaian masalah yang kita hadapi serta mencari jalan keluarnya.
Setelah merenungkan nasihat temannya, beberapa waktu kemudian, Amir memutuskan untuk meneruskan usahanya. Dia mencoba bangkit lagi. Dengan perasaan yang dipenuhi dengan rasa malu, dia temuinya pamannya untuk memberi kelonggaran waktu agar bisa bisa menunda pencicilan hutangnya. Semula pamannya tidak bisa menerima, namun setelah melihat kesungguhan Amir, akhirnya bisa menerima.
Dan kepada orang tuanya, dia meminta maaf karena telah ikut menyulitkan keluarganya, dan memohon ijin orangtuanya untuk meneruskan bisnisnya. Semula orang tuanya menolak dan berharap agar Amir kembali menjadi guru. Namun melihat kesungguhan anaknya akhirnya orang tuanya luluh juga.
Amir memutuskan meminjam uang di sebuah BPR dengan jaminan sepeda motornya dan milik bapaknya. Dia tidak perlu banyak, karena hanya untuk biaya produksi lelenya lagi.
Namun apa yang terjadi? Beberapa bulan pendapatannya tetap kurang untuk menutup biaya pakan dan karena harga jual ikan lele masih flukuatif cenderung turun. Mungkin karena pasokan di pasaran yang terlalu banyak. Selama ini dia masih memasarkan dengan pembeli yang datang ke rumahnya. Dan tidak pernah mencari pasar sendiri. Usahanya bahkan bangkrut lagi karena lelenya tiba-tiba banyak yang mati, di akhir tahun ke 3. Kembali dia menemui kekacauan baru. Kendati dia telah belajar menghadapi kegagalan namun situasi sekarang menjadi tambah berat, karena dia terjerat hutang pada sebuah bank kredit (BPR) senilai 10 juta, hasil dari menggadaikan 2 motor. Setiap bulannya setidaknya dia harus mengangsur hampir 500 ribu. Belum lagi hutang pada pamannya.
Tahun ke 4
Kebangkrutan yang ke 2 ini berjalan sampai tahun ke 4. Modalnya habis lagi, karena sisa penjualan sudah dia gunakan untuk mengangsur hutang. Dia benar-benar hidup dalam tekanan dan keprihatinan, di tambah situasi di lingkungannya yang seakan-akan sinis mengejeknya bahwa dia tidak bakat berbisnis dan lebih baik bertani saja. Dan berbagai omongan lainnya. Hanya temannya yang pengusaha yang terus mau menerima keadaannya dan memotivasinya untuk tidak putus asa.
Sampai suatu saat, ada sebuah training kewirausahaan gratis yang diadakan oleh sebuah instansi pemerintah. Kebetulan trainernya sangat pas dengan masalah yang dia hadapi, dan juga seorang pengusaha yang berjuang dari nol, dan telah mengalami beberapa masalah, namun mampu bangkit dari keterpurukan. Hasil training itu benar-benar mampu memotifasi, membangkitkan semangat dan memberikan keyakinan baru bahwa akan selalu ada jalan keluar bagi setiap masalah kalau kita mau berusaha.
Dengan semangat baru untuk bangkit kembali dari keterpurukan, Amir berpikir keras agar usahnya tetap berjalan. Dari pada terus menerus memikirkan kegagalan dan beban hutangnya, lebih baik dia fokus untuk meneruskan usahanya agar bisa menguntungkan.
Dia menemui sekali lagi pihak-pihak di mana dia punya utang, meminta toleransi agar dia bisa mundur pembayarannya. Kemudian dia menemui penjual bibit lele, yang semula di bayar cash dimuka, sekarang dinego agar bisa dibayar setelah panen. Kemudian dia melangkah lebih jauh lagi dengan mengembangkan pakan lele. Melihat harga pakan ikan lele yang harganya tetap mahal. Dia berinisiatif mencari alternatif pakan lainnya.
Beberapa waktu terakhir dia memperhatikan banyak warung makan yang memiliki limbah makanan yang cukup banyak. Di antara limbah itu ada nasi, tulang, duri ikan, kepala ikan dan lain-lain. Padahal limbah makanan itu masih banyak kandungan yang dibutuhkan ikan lele seperti protein. Segera dia menguhubungi pemilik warung dan berniat membelinya, namun ternyata beberapa warung memberikannya secara gratis. Kalaupun ada yang harus dibeli paling dengan harga sekedarnya. Jauh lebih murah dari pakan lele yang sudah melambung sampai Rp 4.500 per kg.
Segera dia gunakan “pakan lele” yang baru itu. Sisa makanan baik berupa nasi, duri & kepala ikan, tulang dan lainnya, dia rebus dalam air masukkan di sebuah ember. Di atas ember dia letakkan sebuah bola plastik yang diikatkan ke ember. Jadi kalau embernya penuh akan tenggelam, kalau habis maka bola akan menyembul ke atas, yang bisa menunjukkan pakan lele telah habis.
Hasilnya luar biasa, dia tidak membutuhkan modal banyak untuk bibit lelenya, serta pakan lele alternatifnya ternyata sangat cocok, di mana ikan lelenya tumbuh lebih besar dan menjadi lebih kebal terhadap serangan hama. Secara perlahan namun pasti, dibulan-bulan berikutnya dia telah mengurangi pakan lele yang beli dari toko sampai hanya 25% dan menggantinya dengan pakan alternatifnya. Hal ini jelas berdampak pada tingkat keuntungan bisnisnya.
Akhir tahun keempat ini bisnisnya sudah berjalan lagi dan menguntungkan. Secara bertahap dia sudah bisa mulai mengangsur hutangnya. Dan menambah investasi. Belajar dari pengalaman masa lalunya, Amir tidak mudah lupa diri. Dia sadar, dia masih perlu mengembangkan usahanya, sehingga dia tetap memilih hidup secukupnya, tidak berfoya-foya dan menggunakan setiap sisa keuntungan untuk menambah investasinya.
Tahun ke 6
Kolamnya sudah berkembang menjadi 600 m2, memanfaatkan pinjaman lunak dari sebuah bank, yang bunganya benar-benar ringan, tidak seperti di BPR dulu yang bunganya cukup tinggi. Sedangkan hutang-hutang dari pamannya dan temennya sudah dia lunasi. Dan dengan cara baru dalam pembesaran ikan lele, sekarang dia sudah bisa memanen rata-rata 2,5 ton setiap bulannya. Dia mendapatkan keuntungan bersih 6 juta rupiah setiap bulannya.
Dia sudah merencanakan untuk membangun kolam kembali, yang akan disewakan kepada masyarakat disekitarnya, dengan sistem bagi hasil, karena mereka mulai tertarik untuk mengikuti jejaknya. Apalagi dia sudah ketemu dengan salah satu pengusaha yang bergerak dalam ekspor ikan. Dan tertarik untuk mencoba ekspor ikan lele.
Amir juga menjadi lebih taat beribadah dan lebih bijak menghadapi persoalan-persoalan hidup, kalau ketemu orang yang mengalami kesulitan dia segera menyarankan dengan mendorong agar orang itu mendekatkan diri pada Allah SWT, seperti firman Allah:
“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.”
(Q.S. Al Baqarah: 45 – 46)
Hal-hal yang bisa kita pelajari dari keberhasilan Amir :
- Selalu husnuddlon pada Allah SWT (berpikir positif), bahwa apapun yang terjadi dengan kita ada hikmahnya. Sehingga bisa terus tekun dan ulet berusaha, dan tidak mudah berputus asa.
- Tenang dalam menghadapi kesulitan akan memunculkan kreatifitas. Ketenangan menciptakan pikiran yang fokus dan terarah.
- Keputusan untuk keluar dari pekerjaan, dan fokus ke bisnis memang beresiko besar. Namun resiko besar seringkali sepadan dengan hasilnya. Dengan fokus ke bisnis justru membuat usahanya bisa melewati rintangan-rintangan.
- Keberhasilan selalu membutuhkan waktu dan proses, tidak ada yang tiba-tiba dan instan. Kalaupun ada, bukanlah yang baik untuk diikuti, karena biasanya jumlahnya sedikit dan langka. Misalnya menang undian berhadiah. Yang biasanya akan segera habis, karena tidak tahu bagaimana menggunakan uangnya untuk investasi, yang diketahui hanya bagaimana membelanjakan uang.
sugito says
assalamu’alaikum…
sangat indah dan menyentuh perasaan, begitu membaca artikel ini saya menikmati kata demi kata. Selesai membaca saya teringat dengan kondisi diri saya yang saat ini memang sedang membutuhkan motifasi. Dan cerita amir sangat persis dengan keadaan saya, dari awal sampai bisnis lelenya. Amir di ceritakan sebagai guru, kalo saya sebagai karyawan swasta dengan pendapatan tidak jauh dari amir, dengan beban keluarga ( anak + istri ), saat ini untuk melangkah saya mencoba pelihara lele, namun seperti cerita amir, pertama rugi, kedua masih rugi, sekarang tebar benih yang ke tiga. Dari bibit yang saya tebar masih ada kematian cukup tinggi. Namun saya selalu berprasangka baik pada Allah dan selalu berdo’a pada-NYA, saya berprinsip sesuatu perlu belajar, dan belajar membutuhkan biaya. Jadi kegagalan saya adalah biaya yang harus saya keluarkan untuk biaya belajar tersebut.
Terimakasih mas/ pak/ om mmfaosi yang telah menulis artikel ini, saya merasa terobati kegundahan saya selama ini. Dan membuka pikiran saya lebih ingat pada kebesaran Allah.
wassalamu’alaikum…
belajar berdiri says
alhamdulIllah…
setelah membaca artikel dan komentar pertama diatas saya menjadi semakin percaya diri untuk mencoba budidaya ikan lele.
saya juga karyawan swasta yg dari dulu mencoba untuk berwira usaha sendiri.
pertamanya saya memang agak gundah dengan modal yg relatif cekak ditambah dengan berita2 dari internet yg memberitahukan bahwa usaha lele sedang dalam keterpurukan.
semoga Allah SWT memberi jalan untuk saya.
artikel ini dapat membuang ragu saya.
terima kasih.
mmfaozi says
Alhamdulillah…
Untuk Sugito dan saudaraku yang lain.
Terimakasih telah mengunjungi blog saya, dan atas komentarnya yang sangat bagus, yang membuat saya semakin bersemangat untuk terus menulis artikel tentang sukses bisnis, dan berbagi pengalaman di dalamnya.
Memang, saya tidak mau mengatakan bahwa “bisnis itu mudah” atau “bisnis itu sulit”. Saya hanya ingin mengatakan bahwa bisnis bisa dibangun oleh siapapun yang memiliki keinginan kuat untuk menjadi sukses.
Beban atau rintangan atau tantangan, akan terasa ringan kalau kita terus tekun dan ulet dalam berusaha, dan selalu mengambil hikmah dan pelajaran dari setiap kesalahan.
Makasih ya. Kita saling mendoakan agar bisa semakin sukses dari hari kehari.
RIZA says
wuihhhh keren nich ceritanya emang gt mas kalo orang usaha…eheheheh….maksh mas dah nulis atikel ini,saya jadi optimis dengan hidup saya coz saya sedang mengalami degradasi semangat…perusahaan t4 saya bekerja mo bangkrut padahal saya lg ngumpulin uang buat nikah jadi kepikiran gmn seandainya perusahaan saya bangkrut kalo jadi nkah gmn nghidupin istri???….tapi saya mau seperti amir..berani beresiko…demi hidup yang lebih baik n slalu semangat….tentunya dengan berhusnuddlon pada Allah SWT…thanks mas
Yuni says
Ingin membangun bisnis sendiri dengan memiliki website seperti SMUO atau yang lebih canggih..?? Promosikan website Anda sendiri agar dapat keuntungan 100%. Segera kunjungi http://www.bekalbisnis.com/index.php?id=yuni
Regard,
Yuni
Rahmat says
Assalamualaikum W.W,
Sangat menarik dan memacu motivasi.
Mas mmfaozi, jika tidak keberatan tolong infokan saya alamat dan no telp Bpk Amir peternak lele ini. Saya ingin menjalin kerjasama dengan beliau.
Terimakasih,
Rahmat, 021-93037730
Abdinur says
saya ada penemuan baru tentang kerajinan dari bahan tumbuhan resam bentuknya unik dan menarik bersedia kerjasama untuk mengembangkan kerajinan tersebut trim
sjarip says
salam kenal mas,..
sejak pertama kali aku buka website mas ini,…aku langsung merasa inilah dunia aku. mungkin dengan adanya informasi – informasi seperti ini sangat membuka wawasan aku tentang jiwa dan semangat berwira usaha.
saya sudah memulai usaha sejak masih di bangku smp, walaupun hanya sekedar membantu saudara dengan berdagang nasi di sekitar tempat kami tinggal. dan memasuki tahun 2009 itu aku memulai berdagang ikan hias, dengan menjual sangat sedikit sekali. itu aku lakukan di depan teras rumah rumah orangtua. sehabis pulang dari kuliah aku sempatkan menjual ikan dalam botol2 kecil.,dengan modal yg di pinjamkan dari paman sebesar 25.000. aku coba menjual dan dalam waktu beberapa hari aku sudah dapat mengembalikan modal itu ke paman. aku mencoba dengan mengembangbiakan sendiri ikan hias tersebut di rumah. hal itu berjalan beberpa bulan kedapan, dan memberi hasil yg lumayan. tapi aku belum puas dengan hasil itu,. aku mencoba untuk bisa menjual secara lebih besar dalam arti ingin memilikki kios sendiri. kebetulan saudara aku baru membuka, kios yang sama. jadi aku memutuskan untuk membantu dia mengurus kios, dari mulai membangun, belanja, kemudian menjual. itu aku jalani selama hampir satu ( 1 ) tahun.
akhirnya aku memberanikan diri untuk membuka sendiri di tahun 2000. kesuksesan dalam penjualan dan omset dari usaha aku itu bisa menghasilkan 1,5 – 2 jt rupiah per harinya.
berjalan hampir 1 tahun, kemudian aku memutuskan untuk membuka satu buah kios kembali sebagai cabang. tetapi hanya mampu bertahan beberapa bulan. dan kemudian menutupnya, karena omset dan operasionalnya tidak tertutup dari penjualan di kios yang baru ini. kerugian penutupan itu lumayan besar.
dan memasuki tahun 2007 usahaku itu mengalami penurunan yg sangat drastis dari segi penjualan. aku mencoba untuk menganalisa faktor penyebabnya, dan aku melihat dari segi pasar dan modal yg harus aku benahi. mencari pinjaman modal, dan berhasil menambah dagangan. tetapi tetap tidak ada peningkatan dari segi penjualan. akhirnya aku memutuskan untuk bekerja. dengan harapan hasil gaji kerja dapat aku gunakan untuk modal usaha. usaha ini dijalani oleh adikku. memasuki pertengahan 2008 usaha itu gulung tikar. salah satu nya adalah tidak boleh di perpanjangnya kembali tempat usaha tersebut. karena aku mengontrak kios untuk berdagang itu.
sampai dengan hari ini aku masih bekerja di sebuah perusahaan internet.
aku memiliki keinginan membangun kembali usaha yg telah aku rintis dengan susah payah itu.
hanya mungkin dengan merubahnya menjadi beternak ikan untuk konsumsi, dan hasilnya akan aku distribusikan ke rumah – rumah makan dan restoran. serta membuka tempat penjualan sendiri. rencana itu sudah aku pikirkan matang2.
keinginan aku untuk membuka usaha ini sampai saat ini masih amat sangat besar.
MMFaozi says
Syarip telah melakukan sesuatu yang hebat. Dan sudah on the track. So, aku yakin kita akan sama-sama sampai di puncak sukses bisnis
Hampir semua pengusaha sukses yang berangkat dari nol (dan sebagian besar pengusaha sukses atau orang besar berangkat dari nol), melalui proses yang hampir sama dengan apa yang kita alami.
Dalam situasi seperti ini, saya biasanya memilih untuk mencari teman atau diskusi/sharing dengan teman yang sejalan (sama-sama bisnis), sehingga semangat untuk sukses masih tetap menyala dalam diri kita. Sekalipun banyak orang-orang disekitar kita yang mencibir atau sinis… tetaplah melangkah.
Aku ingat teman saya pernah bilang pada saya di saat saya sedang dalam kesulitan yang besar dalam bisnis saya.
“Bahwa air hanya akan mendidih setelah mencapai titik didihnya. Air tidak akan mendidih kalau suhunya belum sampai titik didih, sekalipun hanya kurang 1 derajat.
Terlalu mahal harganya untuk surut ke belakang dan membiarkan air kembali menjadi dingin, karena barangkali kita hanya kurang 1 derajat, dan tiba-tiba… air mendidih.
Syarip, terimakasih banyak sudah mau berbagi. Dan semoga sukses…
aan kopral says
wahhhhhhhh……salut mas 😆
aku aj sampai sekarang bigung mo usaha apa 😎 😎
soerya says
Ass. Wb. Wr
mas, saya tertatik dgn ide penggantian pakan lele dgn sisa nasi dari warung makan / nasi, apakah semua lele bisa di perlakukan seperti itu, tlg dong di buatkan gambarnya biar lebih jelas
soerya
MMFaozi says
Untuk SUrya,
saya minta maaf, karena kisah ini adalah kisah sahabat saya. Jadi saya tidak bisa menyampaikan detail formulanya.
Tetapi, di beberapa blog lain, tersedia banyak informasi seputar pengembangan pakan ikan lele.
YAng penting jangan lelah untuk terus mengembangkan ide, karena pada dasarnya banyak potensi di sekitar kita yang masih bisa kita manfaatkan.
Saya yakin, ketertarikan dan semangat kamu akan mendapatkan hasil yang sepadan, atau bahkan lebih besar.
soerya says
ma’ kasih buat reply nya
kalo telpnya bp. Amir bisa tau gak?
tks
soerya
MMFaozi says
Untuk sementara ini belum bisa. tetapi suatu saat insyaallah akan sangat terbuka.
Terimakasih banyak ya
fajar adi says
sangat menggugah dan membuat semangat menjadi menggebu-gebu, karena sya juga mempunyai tanah seluas
100m tp bngung mau diapain, terima kasih mas atas artikelnya
wisnu syahputra SE says
buwt saya yah bagus juga tuch. mgkn dari pendapat anda ini saya jadi termotivasi untuk ja wirausahaan yang bgt bags melalui alat yang sederhana dan memanfaat kan lahan yang ada walaupun mas tdk bisa jd pns jadi usahawan itu sudah cukup hbt
kp says
andai aku di beri kekuatan kayak mas
CITRA says
WAH KEREN BANGET,
JIKA ORANG – ORANG MUDA
MEMAHAMI CERITA DIATAS TENTU TIDAK ADA LAGI ANAK MUDA YANG RELA MENGHARAMKAN DIRINYA MENJADI PNS DENGAN MENYOGOK MEMBERIKAN DANA NYA AGAR DITERIMA MENJADI PNS.
KARENA YAKINLAH PINTU RIZKI DENGAN BERDAGANG DIBUKA 1000 X LEBIH BANYAK DARI PADA PNS
Ahmad Taufiq says
Luar biasa. Tapi nama lengkap Pak Amir itu siapa mas?
surya says
Ceritanya sangat bagus tapi coba hati-hati….ya.
Tulisan dan kenyataan tidak selalu sejalan. Kisah saya hampir sama dengan Amir. Dan sekarang dalam fase membangun puing-puing bisnis yang hancur.
Keberhasilan kita untuk bangkit adalah juga tergantung dai lingkungan sekitar. Biasanya keluarga sangat menentang, jadi coba cari teman atau orang yang bisa memberi saran dan solusi yang baik. Kalau ada yang meremehkan dan menyalahkan sebaiknya jangan perdulikan dan coba hindari karena akan memperkeruh suasana.
Bagi yang mau coba berbisnis. Modal memang bukan utama tapi sedapat mungkin jangan hutang soalnya kalau bisnis hancur bebannya nggak terlalu berat.
Bisnis adalah hidup nyata bukan hidup di atas kertas atau teori. kondisi ideal susah didapatkan kadang sedikit keberuntungan sangat dibutuhkan. keuntungan bukan keniscayaan. kadang kerugian yang didapatkan.
Tapi biasanya yang mulai bisnis sedang semangat-semangatnya. biasanya tidak memikirkan bahwa banyak jebakan di sana. Nah kalau sudah pernah gagal baru akan tahu rasanya dan pasti lebih berhati-hati.
Sekarang banyak orang-orang menawarkan peluang bisnis yang menjanjikan keuntungan besar dan cepat contohnya dalam bentuk franchise. JANGAN MUDAH PERCAYA. Bisnis mereka biasanya belum tentu teruji. Kadang belum genap 1 tahun. Ibarat kapal baru keluar dari dok, masih kinclong. Belum pernah menghadapi badai. Franchise tidak buruk tapi lihat dulu baik-baik sebelum menyesal.
TIDAK ADA SESUATU YANG BISA DIDAPATKAN DENGAN SANGAT MUDAH. KESUKSESAN BUTUH KERJA KERAS. BISNIS APAPUN PASTI ADA KESULITANNYA. KALAU MUDAH, TENTU SEMUA ORANG INDONESIA SUDAH KAYA 😛
MMFaozi says
Buat Surya, terimakasih atas komentarnya yang menarik. Semoga
sahabat yg lain bisa mendapat manfaat.
Tentu saja masing-masing pengusaha memiliki cerita yang berbeda tentang bagaimana mereka melewati masa sulit ketika memulai bisnis.
Dan saya sangat setuju, bahwa tidak ada kesuksesan yang dibangun dengan cara yang instan.
Irma says
Bisnis saya sedang diambang kehancuran, Saya melakukannya seorang diri, hampir saja saya mau berhenti tapi saya membaca ulasan tentang bpk Amir, saya merasa apa yang saya alami bukan apa-apa dan tidak seharusnya saya putus asa terimakasih y.
INANURAENI says
pengalaman anda sungguh menarik!
hamdanirukiah says
Luar biasa. Ketabahan tiada tara dari seorang anak manusia yang percaya akan kekuasaan penciptaNya. Jatuh tanpa harus dipapah. Rebah tapi tak membuatnya terjengkang.Kisahnya bisa menjadi inspirasi. Salut tuk yang menulisnya.
Dhani, Aceh
nes says
alhamdliilah,,, kisah x luar biasa,,,
saya ambil bwt tugas skolah y…. makasy.. 😀
somantry says
mantap pisannnnnnnnnnnnnn
kusno says
salam bos….. msh terus berjuang….
Murdiono says
Subahanallah…. 😀
Saya Sangat terharu dengan kisah Amir..,Yg selau tidak patah hati walupun beberapa kali mengalami kegagalan.
Terimakasih…,baru saat ini saya mulai sadar Berfikir Positip itu sangat penting ditambah setiap saat kita harus ingat pada Allah SWT.
indah says
That’s absolutely right
Hamdalah, kang Faozi makin menginspirasi banyak insan. Terima kasih banyak atas pencerahan belasan tahun lalu sehingga saya menjadi Indah yang terus berupaya meraih total integrity sebagaimana diskusi hangat kita dulu.
Salam sukses
Rochim says
Alhamdulillah, akhirnya dapat juga bahan motivasi
paparanga says
saya berdoa kepada Allah SWT, agar kita orang2 yang berusaha dengan bersungguh-sungguh selalu diberikan kesabaran dan dapat memetik dari hasil jerih payah kita. AMIN
abdul says
Assalamualaikum,
Membaca hikmah diatas memberikan inspirasi kepada saya pribadi memang untuk mencapai gunung yang menjulang tinggi kita mendaki bukit yang rendah dulu, saya bekerja sekitar 7 tahun dibidang IT mendapatkan hasil yang masih jauh dari yang diharapkan saya mengambil resiko untuk berhenti bekerja dan sedikit demi sedikit membangun usaha sendiri, saya bersyukur telah membaca artikel ini syukran, wass
Nank says
Thank’s, sangat inspiratif.
Saya lebih mantap sekarang untuk berwirausaha sendiri setelah belasan tahun jadi karyawan, mohon do’a nya dari rekan-rekan.
Regards
adym says
satu kata buat kisah tsb..
LUARRRRR BIASA……
memang pada dasarnya kesuksesan akan berpihak pada kalo kita mw berusaha, kerja keras dan berdoa…
where there is a will there is way…
kusnadi says
assalamualaikum wr.wr.
saya jadi terharu baca artikel ini terus terang perasaan saya campur aduk sedih, kagum, salut, walaupun saya belum pernah terjun ke dunia bisnis tapi saya terinspirasi dengan kisah bapak ibu semua. moga suatu hari nanti Allah SWT. memudahkan jalan saya untuk memulai berwirausaha.saya masih sangat muda dan banyak sekali faktor yang kurang mendukung. mohon do’a dari bapak ibu semua, supaya di mudahkan jalan karena cita-cita tertinggi saya membuat lapangan pekerjaan untuk mengangkat ekonomi masyarakat saya khususnya *(kusnadi di pandeglang banten)*
kusnadi says
Kalau tidak keberatan, pak,, saya mau baca artikel bapak langsung di email saya.saya mohon pak beri saya motifasi supaya saya bisa bangkit dari keterpurukan hidup ini.terima kasih ([email protected])
s cahyo g says
saya salut atas motivasi anda,bisnis saya yg mulai goyah termotivasi untuk sy bangun kembali,maturnuwun.
faisal says
wow…..selamat ya pa.. kita sekarang sedang menemui masalah dalam penjualan mohon saran dan bantuannya.. terima kasih banyak
Rasyid says
Cerita yang sangat bagus, dan menambah motivasi untuk berwirausaha. 😛
EKA PERMANA says
CRITA BPK AMIR NI SANGAT MENYENTUH HATI SAYA,DAN MENYADARKAN HATI SAYA BAHWA ALLAH TIDAK DIAM DAN SLALU MELINDUNGI KEPADA HAMBA NYA YANG MAU BERUSAHA INGIN SUKSES
Budi Ariabi says
Mas Amir cerita anda sama persis dengan apa yang saya alami, saya mengajar di sebuah SMA swasta dengan pendapatan yang tak jauh dari cerita anda, memang kesempatan menjadi PNS sangat sulit, tapi kesempatan menjadi wirausahawan tangguh terbuka setiap detik, kini saya sedang dalam proses merintis usaha, dan saya yakin “Waman tawakal ‘alallohu fahuwa qasbuh”
meminta keridloan-Nya dengan Sabar dan Sholat , disertai Do’a Usaha Istiqomah dan Tawakal.
ryan says
Trmksh utk artikel & koment nya…
bnyk hikmah yg bs sy ambil dr artikel ini,krn mslh yg sdg sy hadapi skrg initdk jauh brbda dng crt p’amir,dan yg terpenting adalah selalu mendekatkan diri kpd Allah SWT,dan jgn prnh lelah utk trs berusaha & selalu bersyukur..
yuyu says
Kalau anda (mas Fauzi) sudah bisa bangkit dari keterpurukan, dan sekarang sudah sukses.
Saya sampai tulisan ini dibuat, masih dalam perjuangan, coba dan coba lagi.
Bidang yg saya tekuni -stlh berhenti ngantor thn 2005- jadi; distrutor buku, bisnis herbal, bikin buletin, bisnis kacamata, binis air eul-eul, menulis buku.
Mudah2n saya tak bosan untuk selalu berusaha…
HAMKA says
Salam untuk smua sahabatku…
jujur aja saya mengeluarkan air mata setelah membaca dan membayangkan kisah saudara kita AMIR, saya baru berencana untuk bududaya lele.. saya sangat berterimakasih karena dengan pengalaman AMIR, itu bisa jadi penggalaman untuk kita smua, dan menjadi motifasi yang sangat besar..
saya juga akan selalu berdo’a dan bekerja keras untuk budidaya lele ini, tolong smua sahabat ku do’a kan saya ya, smoga bisa seperti AMIR, dan smoga jangan terlalu banyak coba’an.. amien’ salam untuk kita semua…
endri wardono says
🙂 luar biasa mas, paling tidak dapat memotivasi semua orang yang membacanya termasuk saya sendiri. kebetulan saya bekerja di salah satu BUMD cukup terkenal amun dengan penghasilan saya yang saat ini saya mulai berpikir bagaimana cara menghasilkan penghasilan tambahan, dan kebetulan saat ini dengan modal kecil kecilan saya mencoba merintis usaha jualan (kreditkan) sprei dan badcover, saya juga sedang merintis usaha beternak lele. …. ya cukup lumayan hasilnya minimal bisa menopang kebutuhan belanja rumah tangga. dan setelah saya membaca artikel mas rasanya saya lebih bersemangat untuk lebih sukses. semoga Tuhan memberkati kita ….. Amien. 😉
andri yanto says
assalamu’alaikum wr.wb.
alhamdulillah, sy mendapat kisah yg insya Alloh memotivasi saya.
nama saya andri. sy jg sedang berusaha merintis usaha, tp dalam bidang yg berbeda, sy sedang mencoba usaha server pulsa.
awalnya saya membuka konter pulsa, sudah berjalan kurang lebih 3 tahun. tetapi saat usaha sedang ramai, pemilik tempat tertarik usaha konter jg, sehingga sy tidak bisa memperpanjang tempat usaha sy, dan akhirnya pemilik tempat membuka usaha konter di bekas tempat konter saya.
dalam keadaan kebingungan, akhirnya sy memberanikan diri membuka usaha server pulsa, dengan modal & pengalaman yg minim. walaupun bidang usahanya sama, dalam bidang pulsa, tetapi sy rasakan perbedaan yg sangat besar antara konter & server pulsa.
usaha server sy br berjalan 6 bulan, sy sedang merintis usaha saya, dan jujur saya akui terasa sangat berat. modal usaha sebagian dr pinjaman yg harus sy cicil setiap bulan, sementara gaji karyawan pun harus sy pikirkan supaya jangan sampai karyawan terlambat menerima gaji. belum lagi sy harus memberi nafkah untuk 2 anak saya yg diasuh mertua ( sy duda 2 anak karena istri sy sudah meninggal ). tp setelah membaca kisah di atas, membuka hati & pikiran sy, bahwa segala sesuatu harus didapat dengan pengorbanan, tidak ada yg bisa didapat dengan mudah. kisah pak Amir mudah-mudahan bisa membuat saya lebih sabar & tabah dalam menjalani hidup, dibarengi dengan usaha & do’a. mudah-mudahan sy bisa melewati fase2 berat ini.
bagi yang mau memberi saran atau masukan tentang server pulsa, silahkan hub sy di 022-9296 4481.
wassalamu’alaikum wr.wb.
bayu abriyanto says
tolng mas sy d bantu mmsarkan produk sy,sy saat ini mmbuat produk kripik ikn laut n kripik belut laut kelemahan sy msh kurng pemsaran shngga trget blm bs trpenuhi,tolng sy d bntu ms
ilyas says
assalamu’alaikum
om, kisah pak amir sangat bagus sekali.
saya dulu pernah mencoba mulai usaha ternak kenari.
saya ingin minta pendapat om, bagaimana kalo usaha yg kita rintis mengalami kegagalan & keluarga kita meremehkan usaha kita terutama istri yang menganggap saya tidak ada bakat untuk beternak kenari? waktu itu saya sangat down & karena tidak ada yg memotivasi saya jadi usaha ternak saya hentikan.
tolong nasehatnya dari om om semua.
terima kasih.
aminsoebondo says
slm knal mas.. sungguh riwayat yg sngat memotivasi.. sy pemula ternak ikan lele dari daerah asahan-sumut. smga mslah dan cobaan tdk trlalu brt yg sy hdpi dlm usha sy ini.. smga allah mentnjuki jln trbaik untuk kt smua.. amiin.. slm sukses..
harga datsun Go says
Jangan berhenti untuk terus berkarya, semoga
kesuksesan senantiasa menyertai kita semua.
keep update!Harga Datsun Go
Desiree says
I read a lot of interesting posts here. Probably you spend a lot of time
writing, i know how to save you a lot of time, there is an online
tool that creates high quality, SEO friendly articles in minutes, just type in google – laranitas free content source
Margherita says
Today i spent 300 dollars for platinium roulette system , i hope that
i will earn my first money online